YesDok, Aplikasi Mobile yang Mudahkan Kamu Berkonsultasi dengan Dokter
Founder: Irwan Hartanto, Fariz Tadjoedin, Harry Darmawijaya
Industri: Aplikasi kesehatan
Status pendanaan: Bootstrapping
Industri: Aplikasi kesehatan
Status pendanaan: Bootstrapping
- Aplikasi YesDok memungkinkan kamu bertanya langsung kepada para dokter tentang berbagai keluhan kesehatan.
- Pertanyaan bisa diajukan via telepon, SMS, hingga panggilan video.
- Para dokter hanya mendapat komisi dari pembayaran pasien, yang dihitung berdasarkan lamanya waktu konsultasi.
Sejak tahun 2015 silam, seorang entrepreneur bernama Irwan Hartanto telah melirik potensi di bisnis kesehatan. Jumlah dokter yang sedikit dan hanya terpusat di kota-kota besar, menurut Irwan, bisa diselesaikan dengan teknologi.
Hal inilah yang mendorongnya untuk membuat sebuah aplikasi konsultasi dokter online bernama YesDok.
Lewat aplikasi tersebut, para pengguna bisa bertanya langsung kepada para dokter tentang berbagai keluhan kesehatan. Pertanyaan tersebut bisa kamu ajukan lewat berbagai cara, mulai dari telepon, SMS, hingga panggilan video.
Untuk membuat aplikasi tersebut, Irwan pun mengajak seorang developer bernama Fariz Tadjoedin yang telah ia kenal sejak tahun 2010, serta konsultan pajak bernama Harry Darmawijaya. Sayangnya, rencana pembuatan aplikasi tersebut tidak langsung bisa terealisasi pada waktu itu.
Irwan justru sempat bergabung menjadi COO dan CTO untuk 1Health, anak perusahaan First Media yang juga menghadirkan layanan konsultasi dokter online. Sedangkan Fariz, sempat mengikuti kompetisi Finhacks 2016 dan menjadi pemenang dengan sebuah aplikasi chat perbankan. Aplikasi itu kemudian dimanfaatkan BCA untuk membuat layanan chatbot bernama Vira.
Tiga founder tersebut akhirnya berhasil merilis aplikasi YesDok sekitar bulan Oktober 2017 kemarin. Dalam waktu yang relatif sama, Irwan pun memutuskan untuk mundur dari 1Health. Ia pun menegaskan bahwa 1Health dan YesDok tidak mempunyai hubungan apa pun.
Berniat ubah budaya perawatan medis di tanah air
Untuk menggunakan aplikasi YesDok, kamu hanya perlu menjawab beberapa pertanyaan terkait keluhan dan gejala penyakit yang kamu alami. Setelah itu, YesDok akan memasangkan kamu dengan dokter yang sesuai. Para dokter tersebut kemudian bisa memberikan konsultasi, menyarankan perawatan lebih lanjut, serta merekomendasikan obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter.
Menurut Irwan, aplikasi yang ia buat ini bisa mengubah budaya perawatan medis di Indonesia.
Biasanya, dokter meminta pasien datang secara langsung karena mereka memiliki kewajiban untuk memberikan keuntungan finansial kepada rumah sakit. Sangat mudah bagi oknum tertentu untuk memberikan resep obat atau perawatan yang mahal, meski obat dan perawatan tersebut sebenarnya tidak dibutuhkan oleh pasien
Itulah mengapa YesDok tidak memberikan insentif kepada dokter terkait obat atau perawatan yang mereka berikan. Para dokter hanya mendapat komisi dari pembayaran pasien, yang dihitung berdasarkan lamanya waktu konsultasi.
Mencari pendanaan Seri A
Karena baru beroperasi, YesDok masih enggan menyebutkan jumlah dokter yang telah bergabung. Mereka hanya menyatakan bahwa para dokter tersebut dipimpin oleh dr. Marshell T. Handoko sebagai kepala dokter YesDok.
Saat ini mereka telah mempunyai sekitar enam puluh orang karyawan. Untuk beroperasi, mereka masih menggunakan dana pribadi para founder (bootstrapping), dan kini tengah mencari pendanaan Seri A.
Di Indonesia sendiri telah ada beberapa aplikasi konsultasi dokter online yang serupa dengan YesDok, seperti Halodoc. Untuk itu, mereka pun berusaha untuk memberikan user experience yang lebih baik, contohnya dengan memudahkan dokter untuk membagikan gambar dan dokumen selama konsultasi.
Selain itu, mereka juga mengandalkan kecepatan, stabilitas, dan kualitas konsultasi dokter yang terus mereka tingkatkan. Karena itu mereka mengharuskan para dokter untuk menggunakan perangkat laptop atau desktop ketika berinteraksi dengan pasien. Menarik untuk ditunggu bagaimana perkembangan YesDok di bisnis healthtech tanah air nantinya.
sumber
sumber
Komentar
Posting Komentar