Plomo – Aplikasi yang Hadirkan Hidangan Gratis di Berbagai Bar dan Restoran



Plomo berawal dari modal Rp533 juta

Plomo Founder
Founder Plomo (kiri ke kanan): Harry Pradipta, Nugraha Yudhasyah, dan Ryan Ramadhanta

Ralat – 24 Mei 2017

Plomo memberikan klarifikasi bahwa mereka sama sekali tidak mengenakan biaya apa pun kepada bar dan restoran yang bekerja sama. Hal ini pun menjadi salah satu keunggulan mereka.


Artikel asli – 23 Mei 2017

Menurut Harry Pradipta, peraih gelar Master dari Nottingham University Business School yang telah berpengalaman selama delapan tahun di bidang UI/UX, ada tiga hal yang dilakukan bar dan restoran tanah air untuk melakukan promosi. Mereka bisa memasang iklan di media konvensional dan digital, menghadirkan harga promo, atau mengadakan event.
“Namun sulit bagi mereka untuk mengetahui secara pasti berapa orang yang hadir berkat promosi seperti itu. Dan untuk melakukan itu, para pemilik bar dan restoran pun harus membayar sejumlah uang terlebih dahulu di awal,” jelas Harry kepada Tech in Asia Indonesia.
Hal itulah yang menjadi alasan mengapa ia kemudian membuat sebuah startup bernama Plomo. Plomo sendiri adalah aplikasi yang memungkinkan kamu untuk mendapatkan sebuah minuman atau makanan gratis setiap hari di berbagai bar dan restoran. Untuk bisa menggunakan aplikasi tersebut, kamu hanya perlu membayar biaya berlangganan setiap bulannya.
“Untuk saat ini, kami masih menghadirkan layanan secara gratis,” ujar Harry. “Namun ke depannya, kami mungkin akan mengenakan biaya sekitar Rp150.000 per bulan, atau Rp1,5 juta per tahun.”
Harry mulai mengembangkan konsep startup miliknya sejak delapan bulan yang lalu. Ia mengajak Ryan Ramadhanta yang telah berpengalaman di bidang kepuasan pelanggan selama lima tahun, serta seorang developer lulusan ITB, Nugraha Yudhasyah, untuk membantunya. “Proses pengembangan aplikasinya sendiri baru dimulai tiga bulan yang lalu, sebelum kemudian diluncurkan pada awal Mei 2017,” tutur Harry.
Ide pembuatan Plomo hadir ketika mereka mengikuti konferensi Web Summit di Lisbon, Portugal. Salah satu acara networking di konferensi itu adalah Pub Crawl, yaitu berpindah-pindah dari satu bar ke bar yang lain di sekitar kota Lisbon dalam satu malam.
“Kami perhatikan, para pemilik bar justru mendapat banyak keuntungan, karena pengunjung biasanya tidak hanya meminum satu gelas minuman. Dari situ kami mendapat ide untuk membuat aplikasi yang memungkinkan pengguna kami untuk mendapat minuman gratis di setiap bar dan restoran,” jelas Harry.
Ketika kembali ke Jakarta, mereka pun mulai melakukan riset lebih lanjut. Mereka langsung menghubungi para pemilik bar, restoran, serta para calon pengguna. Dan mayoritas dari mereka tertarik dengan ide tersebut.
Saat ini mereka telah bekerja sama dengan enam lokasi bar dan restoran populer di daerah Senopati dan Kuningan. Menurut Harry, ia memilih wilayah tersebut karena cocok dengan target pengguna mereka, yaitu para profesional muda.
Untuk membangun Plomo, Harry mengaku kalau ia telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) senilai US$40.000 (sekitar Rp533 juta). Namun sejauh ini ia belum merekrut satu pun karyawan tambahan.
“Kami baru akan merekrut tim untuk mengakuisisi bar dan restoran, serta tim pemasaran, jika berhasil mendapatkan pendanaan lanjutan,” jelas Harry.

Hadapi tantangan saat akan menggandeng bar dan restoran

Plomo | Screenshot
Saat ini Harry mengaku masih menghadapi tantangan ketika akan merekrut lebih banyak bar dan restoran. Menurutnya, ia perlu memberikan pengertian kepada mereka kalau konsep yang diusung Plomo benar-benar bisa berjalan, dan bisa memberi manfaat.
“Kebanyakan dari para pemilik bar dan restoran tersebut ingin kami mempunyai jumlah pengguna yang banyak terlebih dahulu. Namun di sisi lain, kami tentu sulit mendapat pengguna jika tidak bekerja sama dengan banyak bar dan restoran. Ini seperti masalah mana yang lebih dahulu antara ayam dan telur,” tutur Harry.
Harry mengaku kalau ia telah mempunyai solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Selain itu, bila dibandingkan dengan aplikasi loyalty yang lain, Plomo mempunyai kelebihan karena mereka hanya akan meminta komisi dari pemilik bar dan restoran setiap kali ada orang yang hadir dan menggunakan Plomo di lokasi tersebut.

Konsep yang diusung Plomo sebenarnya serupa dengan layanan diskon lain seperti Fave (sebelumnya bernama Groupon). Namun Plomo tidak menghadirkan potongan harga, namun langsung memberikan minuman atau makanan secara gratis, meski hanya bisa digunakan satu kali setiap hari.
Bisnis seperti Plomo pun pernah dicoba oleh startup asal Amerika Serikat, Hooch. Namun mereka hanya bisa menghadirkan minuman gratis berupa Cocktail. Menarik untuk ditunggu apakah yang dilakukan Plomo ini akan berhasil menarik minat masyarakat tanah air untuk lebih sering berkunjung ke berbagai bar dan restoran.
Plomo
Review Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android Yellow
N/A 100 - 500
GRATIS
  
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber gambar: Unsplash)


sumber

Komentar

Populer

6 Jenis Investasi Online yang Bisa Kamu Gunakan di Indonesia

IDC: Oppo dan Vivo Jadi Produsen dengan Pertumbuhan Tertinggi di Awal Tahun 2017

Menabung Cyronium Rp.30.000,--terus tidur bisa....apa yang terjadi.

Blibli Sediakan Layanan Sewa Helikopter, Apakah Bisa untuk Mudik?

7 hewan abadi yang hidup di dunia

Adopsi Model Car-Sharing, HipCar Siap Bantu Atasi Kemacetan di Ibu Kota

Pemandangan Teori String

5 Pelajaran Karir yang bisa Generasi Millennial ambil dari Para Kreator