9 Tip Praktis Outsourcing dalam Pengembangan Software

Outsourcing adalah cara penyediaan tenaga kerja dari pihak luar dengan sistem kontrak yang bersifat sementara dan tanpa jenjang karier. Tenaga kerja yang dimaksud bisa tidak berhubungan langsung dengan bisnis inti perusahaan (misalnya operator telepon, tenaga keamanan, kebersihan, dan lain-lain), tapi bisa juga berupa tenaga ahli yang disewa untuk mengembangkan produk.

Outsourcing | Inept Programmer

Meski berguna untuk mendatangkan tenaga kerja tambahan, outsourcing juga bisa mendatangkan masalah, khususnya yang berhubungan dengan kualitas keahlian dan ikatan kerja. Apakah kamu menemui kesulitan saat melakukan outsourcing untuk pengembangan perangkat lunak? Inilah sembilan langkah sederhana yang dapat membantumu.


Tentukan anggaran

Ada harga ada kualitas. Bila bujetmu terbatas, maka sebaiknya ambil penawaran terendah. Tapi bila kamu ingin perangkat lunak yang andal dan elegan, bersiaplah membayar dalam jumlah yang pantas.

Incar kontrak jangka panjang

Jika kamu menginginkan pelayanan yang baik, saya menyarankan kamu mengincar kontrak-kontrak jangka panjang. Ini akan memberikan lebih banyak waktu dan sumber daya pada tim outsourcing untuk mengerjakan proyekmu. Tim tersebut juga bisa mengenal bisnismu lebih dalam, sehingga lebih termotivasi untuk membuat proyek menjadi sukses. Hasilnya, mereka akan bekerja lebih baik.
Sebaliknya, kerja sama jangka pendek mungkin lebih murah, tapi tidak bisa menjamin hasil sesuai harapan saat tenggat waktu tiba.

Terlibatlah secara langsung

Tentukan apa saja tujuan yang hendak kamu capai. Dengan adanya daftar ekspektasi, perencanaan dengan vendor akan menjadi lebih mudah. Kamu juga perlu mempersiapkan para kru perusahaan agar bisa berkomunikasi dengan tim outsourcing.
Partisipasimu dalam proyek sangat penting. Ini akan menunjukkan pada partnermu bahwa kamu benar-benar ingin proyek tersebut sukses. Malah saya menyarankanmu untuk terlibat dengan vendor setiap hari.

Lupakan Waterfall, gunakan Agile

Kemampuan adaptasi dan kecepatan respons yang tinggi adalah dua hal penting dalam proses pengembangan perangkat lunak. Karena itu, metodologi Agile lebih disukai daripada Waterfall tradisional. Agile memberikanmu transparansi yang lebih tinggi dan hasil lebih baik dalam jangka waktu sesingkat mungkin. Ini bisa membantumu menghemat biaya.

Kunjungi vendor outsourcing yang ada di luar daerah

Bila kamu bekerja sama dengan vendor dari luar daerah (bahkan luar negeri), kamu harus bisa mempercayai mereka. Kunjungan ke partner bisnismu sesekali dan melihat langsung kinerja mereka bisa membantumu untuk menumbuhkan kepercayaan, juga menunjukkan para mereka bahwa kamu mau terlibat. Lumayan bukan, sekalian jalan-jalan?

Beri kesempatan untuk testing

Manusia tak bisa luput dari kesalahan. Jangan lupa memastikan bahwa vendor punya waktu dan sumber daya untuk mengidentifikasi bug sebelum software dirilis.

Lakukan peninjauan kode bersama vendor

Bila kamu seorang programmer, mestinya kamu paham arsitektur software yang bagus dan bagaimana bentuk kodenya. Jika kamu bukan programmer, carilah bantuan dari kolega atau konsultan.
Lakukan peninjauan (review) kode secara berkala agar kamu lebih familier dengan kode dari awal, dan bisa mengembangkannya setelah proyek dikembalikan padamu. Kamu bahkan bisa “mencuri” ilmu dari vendor!

Periksa technical debt dan lakukan refactor

Sebelum proyek dikembalikan padamu, periksa apakah ada kesempatan menghilangkan technical debt (kode “jalan pintas” yang tidak optimal untuk jangka panjang) dan merapikan (refactor) kode. Ini akan menguntungkanmu dan lebih menghemat waktu dalam pemeliharaan kode nantinya.

Gunakan teknik pengembangan yang baik

Periksa seperti apa teknik pengembangan perangkat lunak yang digunakan oleh vendor. Teknik-teknik canggih seperti continuous integration sangat direkomendasikan. Teknik ini membantumu mendeteksi masalah lebih cepat lewat pengecekan kode secara otomatis. Teknik lain yang juga berguna antara lain penggunaan deployment otomatis.

Praktik outsourcing punya kelebihan dan kekurangan, tapi bila kamu bekerja dengan vendor yang terpercaya, outsourcing bisa menjadi solusi tepat untuk produk atau proyek bisnismu. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu akan bisa bekerja sama lebih baik dengan perusahaan outsourcing dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Community Post Tech in Asia Indonesia merupakan wadah bagi para profesional yang senang membuat konten, untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar ekosistem startup, teknologi, dan profesional.
Simak Community Manual berikut ini jika kamu ingin mengirimkan artikel ke TIA ID. Sampaikan saran, kritik, dan pertanyaan seputar Community Post ke septa@techinasia.com.
button community post
(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi oleh Ayyub Mustofa sesuai dengan standar editorial Tech in Asia Indonesia. Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber gambar: 123RF)
sumber

Komentar

Populer

6 Jenis Investasi Online yang Bisa Kamu Gunakan di Indonesia

IDC: Oppo dan Vivo Jadi Produsen dengan Pertumbuhan Tertinggi di Awal Tahun 2017

Menabung Cyronium Rp.30.000,--terus tidur bisa....apa yang terjadi.

Blibli Sediakan Layanan Sewa Helikopter, Apakah Bisa untuk Mudik?

7 hewan abadi yang hidup di dunia

Adopsi Model Car-Sharing, HipCar Siap Bantu Atasi Kemacetan di Ibu Kota

Pemandangan Teori String

5 Pelajaran Karir yang bisa Generasi Millennial ambil dari Para Kreator