Bisa Tingkatkan Efektivitas Perusahaan, Startup Identitas Digital PrivyID Raih Pendanaan
- PrivyID adalah startup identitas digital yang juga memungkinkan kamu untuk memberikan tanda tangan digital.
- Pendanaan Pra Seri A yang diperoleh PrivyID dipimpin oleh MDI Ventures dan Mandiri Capital Indonesia.
Pada tanggal 14 Juni 2017, startup identitas digital PrivyID mengumumkan kalau mereka telah mendapat pendanaan Pra Seri A dengan jumlah yang tidak disebutkan. Pendanaan tersebut dipimpin oleh MDI Ventures dan Mandiri Capital Indonesia yang merupakan modal ventura milik Telkom dan Bank Mandiri, serta diikuti oleh Gunung Sewu dan Mahanusa Capital.
PrivyID sendiri merupakan startup identitas digital yang juga memungkinkan kamu untuk memberikan tanda tangan digital ketika menggunakan berbagai layanan. Dengan layanan mereka, kamu tidak perlu lagi repot mengisi formulir pendaftaran yang panjang setiap kali akan menggunakan aplikasi atau layanan baru.
Untuk mendapatkan akun di PrivyID, kamu pun harus mengikuti proses Customer Due Dilligence seperti yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan begitu, setiap pemilik akun dan sertifikat digital di PrivyID akan bisa memberikan tanda tangan digital di seluruh lembaga keuangan di tanah air.
Startup ini didirikan oleh lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) yang bernama Marshall Pribadi. Sebelum membangun PrivyID, ia juga sempat membuat platform pembuatan kontrak online bernama PrivyDoc, sebelum kemudian mengalihkan fokus ke PrivyID.
“Saya percaya apa yang kami lakukan sejalan dengan ambisi pemerintah yang ingin mendorong pertumbuhan ekonomi digital di tanah air. Tidak seperti media sosial, layanan keuangan tentu tidak akan bisa menghadirkan layanan yang murni digital hanya dengan data email atau nomor telepon,” jelas Marshall.
Keunikan layanan PrivyID inilah yang kemudian mengundang dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Telkom dan Bank Mandiri, untuk memberikan investasi lewat perusahaan modal ventura mereka. Keduanya sepakat kalau tanda tangan digital merupakan pasar yang potensial di Indonesia.
“Model bisnis PrivyID bisa meningkatkan efektivitas bisnis perusahaan-perusahaan di tanah air, karena mereka menghadirkan solusi yang memungkinkan dua pihak untuk saling memberikan dokumen resmi tanpa harus berada di tempat yang sama atau mengirimkannya lewat kurir. Layanan mereka pun diharapkan bisa mendorong penerapan konsep paperless di internal Bank Mandiri,” jelas Eddi Danusaputro, Presiden Direktur Mandiri Capital Indonesia.
Sedangkan dengan Telkom, Privy sebenarnya telah menjalin kerja sama sejak tahun 2015. Saat itu mereka bergabung dengan program inkubator Indigo, dan bermitra dengan layanan IndiHome.
Di Indonesia sendiri, bisa dibilang hampir tidak ada aplikasi yang serupa dengan PrivyID. Adapun di luar negeri, kita telah melihat perkembangan dari startup tanda tangan digital seperti ID.me, DocuSign, dan SignEasy.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
Komentar
Posting Komentar