3 Strategi Menggunakan LinkedIn untuk Mendukung Kemajuan Karier,


Ikhtisar
  • Membuat profil yang lengkap dan menarik, membangun relasi dengan baik, serta membuat konten yang bagus bisa kamu lakukan untuk mendukung pengembangan kariermu.

Sebagai seorang content marketer, tugas saya adalah untuk membuat konten yang bermanfaat bagi pembaca, membangun hubungan yang baik dengan media, dan melihat peluang kolaborasi yang ada untuk konten yang akan saya produksi selanjutnya.

Sejauh ini, platform media sosial yang dapat menunjang semua kebutuhan saya adalah LinkedIn. Selama sembilan bulan belakangan, saya memanfaatkan LinkedIn untuk membagikan konten-konten terbaru, terkoneksi dengan orang-orang, meminta bantuan, dan masih banyak lagi.
Kerja keras dan juga konsistensi yang dilakukan di LinkedIn menjadi salah satu alasan tim konten marketing kami diliput oleh majalah Forbes. Selain itu, saya juga dapat terhubung dengan orang-orang yang sangat membantu bagi kemajuan karier saya. Mulai dari mereka yang bekerja di dunia media seperi wartawan, editor, sampai pendiri startup yang sukses.
Di tulisan ini, saya ingin membagikan tiga strategi yang dapat dilakukan di LinkedIn untuk mendukung perjalanan karier kamu:

Buat profil yang lengkap dan menarik

Hal pertama yang akan dilihat orang ketika mencari kamu di LinkedIn adalah profil. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan bagian profil kita. Ini adalah beberapa hal yang saya rasa paling penting.
Foto profil
Karena LinkedIn adalah platform media sosial profesional, maka kamu harus menggunakan foto profil yang profesional juga. Foto profil LinkedIn yang baik harus fokus ke diri kamu dan buka gambar kelompok. Foto profil harus jelas, sehingga koneksimu dapat mengenali kamu dengan mudah. Terakhir, jangan pernah menggunakan foto selfie.
Pengalaman (sedetail mungkin)
Kesalahan umum yang sering dilakukan orang adalah tidak peduli pada bagian pengalaman di LinkedIn. Kalau kamu adalah orang terkenal seperti Mark Zuckerberg atau Elon Musk, maka kamu tak perlu repot-repot memikirkan apa yang harus kamu tulis di bagian ini. Tapi jika kamu bukan orang yang terkenal, maka wajib untuk meluangkan waktu untuk mempercantik bagian ini.
“Tapi, saya sudah mencantumkan perusahaan dan juga peran saya saat ini”
Oke, bagus. Namun itu saja tidak cukup. Seperti yang sudah disebutkan di atas, kamu harus membuat bagian pengalaman ini detail. Bagaimana caranya membuat bagian pengalaman menjadi lebih menarik?
Pertama, kamu harus menyadari bahwa orang memang ingin melihat peran kamu saat ini, namun mereka akan lebih tertarik dengan pencapaian-pencapaian yang kamu miliki. Jadi, jangan lupa untuk mencantumkan pencapaian yang sudah kamu dapatkan.
Jika kamu seorang manajer media sosial, kamu bisa menyebutkan kampanye sukses yang pernah kamu urus. Kalau kamu seorang penulis, maka sebutkan buku atau tulisan terbaik yang pernah kamu tulis.
Kedua, kebanyakan orang juga lupa bahwa dia sebenarnya dapat menambahkan visual dan juga tautan ke web lain pada masing-masing pengalaman yang ada di LinkedIn. Seperti yang kita ketahui, orang akan lebih tertarik dengan konten yang mengandung gambar dibandingkan hanya tulisan.
Jadi, untuk membuat bagian pengalaman lebih menarik, jangan lupa untuk menambahkan gambar-gambar dan tautan ke web, publikasi yang kamu dapatkan di media, atau penghargaan yang kamu raih.

Bangun relasi yang baik

Media sosial LinkedIn adalah soal membangun relasi dengan orang yang tepat. Terhubung dengan orang yang sudah kita kenal itu bagus, namun terhubung dengan orang-orang baru di luar lingkaran kita juga sangat penting.
Berdasarkan pengalaman saya, banyak kenalan baru yang akhirnya membantu saya dalam meningkatkan karier.
Untuk membangun relasi yang baik, kita harus memahami dua hal penting. Pertama, siapa orang-orang yang tepat untuk kita jalin hubungan baik dan kedua, bagaimana cara menjalin hubungan yang baik dengan mereka.
Temukan orang yang tepat
Pertama, kamu dapat terhubung dengan orang-orang yang memiliki peran dan juga ketertarikan yang sama denganmu. Sebagai seorang content marketer, saya ingin terhubung dengan para content marketer lain yang sudah lebih hebat, sehingga saya dapat belajar dan berdiskusi dengan mereka. Contohnya, saya coba untuk terhubung dengan content marketer terkenal seperti Niel Patel dan juga Rand Fishkin.
Kedua, kamu juga dapat terhubung dengan orang-orang yang dapat mendukung kemajuan kariermu. Jika kamu adalah seorang bloger teknologi, coba terhubung dengan para bloger teknologi yang sudah lebih terkenal, juga dengan editor teknologi di media-media besar. Dalam kasus saya sebagai content marketer, saya ingin terhubung dan menjalin hubungan baik dengan media, jadi saya harus terhubung dengan reporter atau juga editor di media tersebut.
Kirim pesan perkenalan diri yang personal
Jika ingin mengirimkan undangan koneksi dengan orang yang tidak kamu kenal, maka kamu perlu memperkenalkan diri lebih dulu. Di LinkedIn, kamu dapat mengirimkan pesan pendek ketika ingin mengirimkan undangan ke orang lain untuk terhubung.
Perlu diingat bahwa LinkedIn membatasi jumlah karakter pada pesan perkenalan, yaitu sebesar 300 karakter. Jadi, pastikan kamu mengirimkan pesan yang singkat, padat, dan jelas.
Kamu dapat mulai dengan menyebutkan namamu, perusahaan tempatmu bekerja, bagaimana kamu bisa mengenal mereka, dan apa tujuan kamu terkoneksi dengan mereka.
Ini adalah salah satu contoh dari pesan singkat yang saya kirimkan ketika ingin terhubung dengan manajer blog dari MOZ.
Hi Felicia,
I am Andrew from iPrice. Just saw your latest article on Moz Blog about Content Marketing. It was awesome. Btw, I just want to say Hi and good luck to you and team at Moz!
Cheers,
Andrew
Saya selalu meluangkan waktu dan tenaga untuk mencari orang yang tepat agar bisa terhubung dengan mereka di LinkedIn.
Dengan melakukan strategi ini, saya berhasil dengan terhubung dengan seorang content marketer terkenal bernama Joe Escobedo yang juga kebetulan adalah seorang kontributor di majalah Forbes. Setelah memperhatikan profilnya, saya menyadari bahwa ia sering menulis cerita mengenai digital marketing dan PR di Asia.
Saya langsung mengirimkan permintaan untuk terkoneksi. Setelah terhubung, saya membagikan cerita aktivitas content marketing dan PR yang tim iPrice lakukan saat ini. Setelah diskusi yang cukup panjang, akhirnya kami mendapatkan kesempatan untuk diliput oleh Joe di majalah Forbes.

Buat konten yang bagus di Linkedin

Strategi terakhir yang tidak kalah penting adalah membuat konten yang bermanfaat bagi koneksi kamu. Konten yang bagus akan mendorong orang untuk menyukai dan memberikan komentar. Semakin banyak Like dan komentar yang ada pada konten LinkedIn kamu, maka semakin banyak orang yang akan melihat konten dan juga profil kamu.
Ada beberapa hal yang harus diingat ketika kita ingin membuat konten yang bagus di LinkedIn:
Pertama, kamu dapat berbagi cerita dan juga pengalaman pribadi. Contohnya, sebagai seorang pembicara, kamu dapat membagikan pengalamanmu dalam memberikan pelatihan di Sekolah Dasar. Saya sendiri sering berbagi pengalaman saat bekerja bersama tim dalam membuat konten, cerita di balik konten yang sedang diproduksi dan lain-lain.
Kedua, tawarkan bantuan. Beri tahu koneksi kamu jika ada hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk mereka. Contohnya, saya bekerja di organisasi nonprofit yang bergerak di bidang pendidikan anak di negara berkembang. Saya bisa membuat konten singkat di LinkedIn mengenai apa yang saya kerjakan di organisasi tersebut dan menawarkan bantuan ke anak-anak di negara berkembang yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
Ketiga, bertanya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, semakin banyak Like dan komentar yang kamu dapatkan, maka semakin banyak orang yang akan melihat konten tersebut. Salah satu caranya adalah bertanya kepada koneksi kamu.
Saya selalu mengombinasikan poin pertama dan juga ketiga untuk membuat konten yang viral di LinkedIn.
Dua bulan lalu saya sempat pulang ke Jakarta untuk bertemu dan berkolaborasi dengan media-media besar di Indonesia untuk membuat konten mengenai media relations untuk startup di Indonesia. Sebelum kontennya jadi, saya membuat pos megenai pengalaman saya bertemu dengan media-media besar tersebut dan setelah itu bertanya apakah koneksi saya ingin mendapatkan konten tersebut jika sudah selesai.
Hasilnya, tulisan saya di LinkedIn ini mendapat 310 Likes dan 299 komentar. Kontenya bisa langsung dicek di sini.
Demikianlah 3 strategi yang saya lakukan dan terbukti dapat mendukung peningkatan karier saya. Semoga bisa bermanfaat dan dapat diterapkan juga.
(Diedit oleh Septa Mellina; Sumber Gambar: Lynda)
sumber

Komentar

Populer

6 Jenis Investasi Online yang Bisa Kamu Gunakan di Indonesia

IDC: Oppo dan Vivo Jadi Produsen dengan Pertumbuhan Tertinggi di Awal Tahun 2017

Menabung Cyronium Rp.30.000,--terus tidur bisa....apa yang terjadi.

Blibli Sediakan Layanan Sewa Helikopter, Apakah Bisa untuk Mudik?

7 hewan abadi yang hidup di dunia

Adopsi Model Car-Sharing, HipCar Siap Bantu Atasi Kemacetan di Ibu Kota

Pemandangan Teori String

5 Pelajaran Karir yang bisa Generasi Millennial ambil dari Para Kreator